SENIN, 4 JUNI 2012
Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Dosen : Dr. Indrati Kusumaningrum, M,Pd
Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Dosen : Dr. Indrati Kusumaningrum, M,Pd
BAB. I.
TEORI BELAJAR DAN TEORI MEDIA
A.TEORI TEORI BELAJAR.
1.Teori
Behavioristik
Teori Behavioristik mengemukakan
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku
( Budiningsih,2005 : 20
), belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya
dalam hal bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara
stimulus dengan respon. Stimulus adalah apa yang diberikan guru kepada siswa,
sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang
diberikan. Apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa saja yang dihasilkan
siswa (respon) harus dapat diamati dan terukur. Factor yang tidak kalah penting
adalah factor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat
memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive
reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan
dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan.
2.Teori belajar kognitif
Teori
Belajar Kognetif merupakan aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan
informasi, reorganisai perceptual, dan proses internal (Budiningsih, 2005 :
48). Perumusan tujuan pembelajaran, pengemba
ngan
strategi dan tujtuan pembelajaran tidak lagi mekanik sebagaimana dalam
behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses
belajar amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa. Aliran
kognitif mementingkan keterlibatan siswa secara aktif dlam belajar. Asumsi
dasar teori ini adalah bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan
pada dirinya sendiri. Proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahap terdiri
dari asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi (penyeimbangan). Proses asimilasi
adalah proses penyatuan atau penginterogasian informasi baru ke struktur
kognitif yang sudah ada. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke
dalam situasi yang baru. Sedangkan proses aquilibrasi adalah penyesuaian
berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
3.Teori Sibernetik
Teori
Sbernetik mengemukakan bahwa belajar adalah pengolahan informasi. Dalam tori
ini, proses belajar mengajar berperan penting, namun yang lebih penting adalah
pengolahan sistem informasi. Sistem informasi memudahkan penyampaian materi
pembelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Asumsi lain dari teori
ini adalah bahwa tidak ada satu proses belajar manapun yang ideal untuk segala
situasi dan cocok untuk semua peserta didik, karena cara belajar sangat
ditentukan oleh sistem informasi. Teori ini sangat relevan dan menjadi landasan
pengembangan multimedia pendidikan.
Salah
satu landasan toretis pendidikan modern termasuk CTL adalah teori pembelajaran
konstruktivistik. Pendekatan ini pada dasarnya mengemukakan pentingnya siswa
membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif pada proses
belajar mengajar. Proses belajar mengajar lebih diwarnai Student Centered dari.pada Teacher
Centered. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan
berbasis pada aktivitas siswa, Injury-Based
Learning dan Problem Based Learning yang
disebut sebagai strtegi CTL (University of Washington, 2001) diwarnai Student Centered dan aktivitas siswa
(Trianto, 2007).
4.Teori Beban Kognitif
Sweller (2010 : 29)
menjelaskan bahwa teori beban kognitif adalah teori pembelajaran yang
berdasarkan atas arsitektur kognitif manusia. Arsitektur kognitif yang
digunakan oleh teori beban kognitif memiliki basis evolusi. Aspek pertama dari
evolusi kognisi manusia yang relevan dengan instruksi keprihatinan dua kategori
pengetahuan, yaitu pengetahuan biologis primer dan biologis sekunder.
Pengetahuan biologis primer adalah pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai
hasil evolusi dari banyak generasi, seperti mendengarkan, mengenali wajah,
terlibat dalam hubungn social, dan berbicara dengan bahasa pertama. Sedangkan
pengetahuan sekunder adalah pengatahuan yang diperoleh secara cultural,
contohnya adalah membaca, dan menulis.
Teori
beban kognitif adalah ide bahwa desain pembelajaran
harus focus pada upaya mental dan tidak overload karena belajar akan tehambat
ketika melebihi kapasitas memori manusia. Proses teraik dalam belajar terjadi
dalam kondisi yang selaras dengan arsitektur kognitif manusia. Isi memori jangka
panjang adalah strukrtur canggih yang memungkinkan manusia untuk melihat,
berfikir, dan memecahkan masalah, daripada sekslompok fakta belajar hafalan.
Struktur ini, yang disebut dengan skema, adalah apa yang memungkinkan manusia
untuk memperlakukan beberapa elemen sebagai elemen tunggal. Mereka adalah
struktur kognitif yang membentuk basisi pengetahuan.
Teori
beban kognitif berdasarkan pada ketrbatasan kapasitas
memori kerja yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: beban kognitif intrinsic,
beban kognitif germane, dan beban kognitif ekstra. Beban kognitif intrinsic
adalah beban yang disebabkan kompleksitas dan struktur materi. Beban kognitif
germane adalah beban yang didimbas oleh siswa untuk memproses dan memahami
informasi yang diberikan, sering disebut juga dengan beban kognitif efektif.
Sedangkan beban kognitif ekstra adalah beban kognitif tidak efektif yang
berkaitan dengan desain pesan.
B.TEORI
MEDIA
Kata media merupakan
bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara
atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima
(Heinich et.all. 2002). Media merupakan salah satu komponen komunikasi,
yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran
merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen
komunikasi yaitu: guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran,
siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat difunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujtuan belajar.
Menurut
Munadi (2008), media dalam konteks pembelajaran diartikan sebagai bahasa, maka
multimedia dalam konteks tersebut adalah multibahasa, yakni ada bahasa yang
mudah dipahami oleh indera pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba dan lain
sebagainya; atau dalam bahasa lain multimedia pembelajaran adalah media yang
mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran
berlangsung
Ada
beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara
landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.
1)
Landasan filosofis
Ada
suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi
baru didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi.
Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi
dehumanisasi. Hal ini tidak benar karena dengan adanya berbagai media
pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media
yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa
dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik
cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan
teknologi tidak berarti “dehumanisasi”..
2)
Landasan psikologis
Dengan
memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan
media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Disamping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar.
Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, disamping memperhatikan kompleksitas dan
keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang
berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal
agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Sejalan denagn
maksud tersebut, perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut: (1) diadakan
pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta
memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan
diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Pengalaman siswa setiap daerah
berbeda sehingga perlu diberikan contoh-contoh yang kontekstual.
Kajian
psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit
ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan kontinu konkrit-abstrak dan kaitannya
dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat.
Pertama,
Jerome Bruner, mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya
menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan
symbol, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic
representation). Menurut Bruner (dalam Heinich, 2002) hal ini juga berlaku
tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
Kedua, Charles F. Haban (dalam Heinich, 2002)
mengemukakan bahwa nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam
proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang
paling nyata ke yang apling abstrak. Semakin realistic suatu meia, kualitasnya
semakin tinggi.
Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbul.
3) Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, dan pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen-komponen system pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
4) Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pengguna media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menetukanhasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dennagn karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
1.Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film video, atau media yang lain, siswa dapat memperoleh gtambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.2)Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reactor nuklir, dan sebagainya.3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung Karen ukurannya yang tidak memungkinkan, karena terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantara paket siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebagainya.4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.5) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potert, slide, film atau video siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.6) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekat7)Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.8) Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dan sebagainya..9) Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.10) Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya.11) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.12) Melihat rigkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).13) Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak. Dengan siaran radio atau televise ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang professor dalam waktu yang sama.14) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
2.Klasifikasi Media Pembelajaran
Perangkat media terdiri dari material, equipment, hardware, dan software. Istilah material berkaitan erat dengan istilah equipment dan iastilah hardware berhubungan dengan istilah software. Material (bahan media) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada audien dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri, seperti transparansi untuk perangkat overhed, film, filmstrip, dan film slide, gambar, grafik, dan bahan cetak. Sedangkan equipment (peralatan) ialah sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau menyampaikan sesuatu yang disimpan oleh aterial kepada audien, misalnya proyektor film slide, video tape recorder, papan temple, papan flannel, dan sebagainya.
Istilah hardware dan software tidak hanya dipakai dalam dunia computer, tetapi juga untuk semua jenis media pembelajaran. Contoh, jenis pesan yang disimpan dalam transparansi OHP, kaset audio, kaset video, film slide. Software adalah isi pesan yang disimpan dalam material, sedangkan hardware adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang telah dituangkan ke dalam material utntuk dikirim kepada audien. Contoh, proyektor overhead, proyektor film, video tape recorder, proyektor slide, proyektor film strip.
3.Klasifikasi media pembelajaran
Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarakan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Alien, (4) Gerlach dan Ely, dan (5) Ibrahim. (Sanjaya. 2007 : 10). Menurut schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhan. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan computer dan telepon.
Gagne mengklasifikasikan media tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajarn tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilakubelajar, memeberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan member umpan balik.
Menurut Gerlach dan Ely media dikelompokkan berdasarkan cirri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, persentasi verbal, persentasi gratis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan stimulasi. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televise, video, computer. Berdasarkan pemahaman diatas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akanmempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, metode, serta kemampuan dan karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
4.Audio Visual dalam Pembelajaran
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula jenis-jenis media pembelajaran yang lebih menarik dan dapat digunakan baik disekoalah maupun dirumah. Salah satunya adalah media pembelajaran yang berbentuk audio-visual. Pengguanan audio-vsual dapat digunakan sebagai alternative pemilihan media pembelajaran biologi yang cukup mudah untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan akhir-akhir ini dilingkungan akademis atau pendidikan penggunaan media pembelajaran yang berbentuk audio-visual bukan merupakan hal yang baru lagi dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik disekolah maupun dirumah, karena audio-visual sekarang ini sudah bukan merupakan barang mewah lagi dan dapat ditemukan hamper di setiap rumah siswa.
Menurut Maksum (2008) media audio-visual adalah media interaktif berupa media dengar dan pandang, dimana media audio visual itu sendiri bias diputar melalui computer dapat menampilkan informasi-informasi berupa teks, gambar, suara. Pembelajaran menggunakan media audio-visual dapat digunakan untuk membantu penyampaian informasi yang sangat sulit dijelaskan melalui lisan dalam menampilkan konsep-konsep biologi, fenomena-fenomena yang terjadi untuk menguasai materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Media audio-visual berpengaruh terhadap perolehan nilai hasil belajar karena memeliki kelebihan, yaitu: (1) media audio-visual merupakan media yang menyenangkan bagi siswa dan memperhatiakn kebutuhan individual meupun kelompok, (2) tayangan media audio-visual mampu mempengaruhi indera pandang dan dengar para siswa, memudahkan pemahaman, serta mampu menghindari konsep pemahaman siswa yang salah, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan ajar alternative dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat digunakan untuk belajar dimana saja tanpa tergantung guru, (3) media audio-visual dapat dilakukan oleh siswa untuk dirinya sendirir serta dapat memperoleh hasil belajar maksimal). Sedangkan kekurangan media audio-visual (video), yaitu: (1) sukar untuk dapat direvisi, (2) relative mahal (Anderson, 1994).
Menurut Anderson (dalam simamora, 2009) kelompok media audio visual yaitu film, vcd, dvd dan video. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Sedangkan audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak. Misalnya, film suara dan video-cassette Asnawir (2002). Menurut Djamarah (2005) media audio visual merupakan media yang mempunyai kemampuan yang lebih baik dari media lain, karena memiliki dua jenis media yaitu yang pertama audio visual diam (suara dan gambar) dan kedua media audio visual gerak (suara dan gambar bergerak) seperti video-cassette. Adanya unsure audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsure visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi. VCD merupakan salah satu media audio visual yang baik digunakan dalam pembelajaran biologi. Pembelajaran biologi dengan media audio visual lebih efektif dalam meningkatakan hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran dengan media mode (Afrozi, 2009).
5.FORMAT MEDIA.
Media merupakan kaategori yang sangat luas yang terdiridari : teks, audio,video, perekayasa,dan orang – orang. Didal;am tiap – tiap kategori ini terdapat banyak jenis format.
Sebuah format media merupakan bentuk fisisk yang didalamnya pesan disertakan dan tampilkan. Format mencangkup misalnya : Papan tulis penenda ( visual dan teks ) , Slide power point, ( teks dan visual ) CD ( suara dan music ),DVD ( video disc ),Multi media computer ( Audio teks dan video )
Masing – masing memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda – beda dalam hal jenis pesan yang dapat direkam dan tampilkan, memilih sebuah media bias menjadi tugas yang rumit, factor – factor yang harus dipertimbangkan meliputi sejumlah besar media dan teknologi yang tersedia, keragaman pembelajar dan banyaknyatujuan yang harus diraih. ( Saron E, Smaldino, dkk, 2011: 7 )
Arsyad ( 2006 ) Pilihan media teknologi antara lain :
Media berbasis telekomunikas
- Telekonferens
- Pembelajran jarak jauh
Media berbasis Mikro proseso
- Computer
- Assisted instruction
- Permainan computer
- Hypermedia ( Vidio) Disc
6. TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM BELAJAR
1.Pemanfaatan teknologi dan media oleh guru
Pada kegiatan pembelajaran teknologi dan media Merupakan dukungan tambahan selama proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru, seperti pembelajaran yang berpusat pada guru dengan menggunakan papan tulis elektronik untuk menampilkan berbagai grafik saat siswa memperkirakan misalnya pertumbuhan penduduk yang sejalan dengan waktu. Diagram untuk menampilkan bagaimana menampilkan bagaimana arti dari sebuah kalimat jika kata – katanya berubah susunannya
Teknologi dan media dalam belajar seperti pada Media pembelajaran MODEL ASSURE
2.Pemanfaatan teknologi dan media oleh siswa.
Pada kegiatan proses belajar mengajar teknologi dan media merupakan suatu cara uantuk memotivasi siswa dan juga untuk meningkatkan hasil belajar, kegiatan yang berpusat pada siswa ini dengan siswa menngunakan media , gura dapat memeriksa , atau mengamati masalah – masalah yang terdapat pada siswa, dan berkomunikasi dengan siswa secara lansung ( individu )Satu persatu, atau berkelompok.
Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbul.
3) Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, dan pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen-komponen system pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
4) Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pengguna media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menetukanhasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dennagn karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
1.Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film video, atau media yang lain, siswa dapat memperoleh gtambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.2)Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reactor nuklir, dan sebagainya.3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung Karen ukurannya yang tidak memungkinkan, karena terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantara paket siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebagainya.4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.5) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potert, slide, film atau video siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.6) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekat7)Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.8) Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dan sebagainya..9) Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.10) Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya.11) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.12) Melihat rigkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).13) Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak. Dengan siaran radio atau televise ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang professor dalam waktu yang sama.14) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
2.Klasifikasi Media Pembelajaran
Perangkat media terdiri dari material, equipment, hardware, dan software. Istilah material berkaitan erat dengan istilah equipment dan iastilah hardware berhubungan dengan istilah software. Material (bahan media) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada audien dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri, seperti transparansi untuk perangkat overhed, film, filmstrip, dan film slide, gambar, grafik, dan bahan cetak. Sedangkan equipment (peralatan) ialah sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau menyampaikan sesuatu yang disimpan oleh aterial kepada audien, misalnya proyektor film slide, video tape recorder, papan temple, papan flannel, dan sebagainya.
Istilah hardware dan software tidak hanya dipakai dalam dunia computer, tetapi juga untuk semua jenis media pembelajaran. Contoh, jenis pesan yang disimpan dalam transparansi OHP, kaset audio, kaset video, film slide. Software adalah isi pesan yang disimpan dalam material, sedangkan hardware adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang telah dituangkan ke dalam material utntuk dikirim kepada audien. Contoh, proyektor overhead, proyektor film, video tape recorder, proyektor slide, proyektor film strip.
3.Klasifikasi media pembelajaran
Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarakan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Alien, (4) Gerlach dan Ely, dan (5) Ibrahim. (Sanjaya. 2007 : 10). Menurut schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhan. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan computer dan telepon.
Gagne mengklasifikasikan media tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajarn tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilakubelajar, memeberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan member umpan balik.
Menurut Gerlach dan Ely media dikelompokkan berdasarkan cirri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, persentasi verbal, persentasi gratis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan stimulasi. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televise, video, computer. Berdasarkan pemahaman diatas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akanmempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, metode, serta kemampuan dan karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
4.Audio Visual dalam Pembelajaran
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula jenis-jenis media pembelajaran yang lebih menarik dan dapat digunakan baik disekoalah maupun dirumah. Salah satunya adalah media pembelajaran yang berbentuk audio-visual. Pengguanan audio-vsual dapat digunakan sebagai alternative pemilihan media pembelajaran biologi yang cukup mudah untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan akhir-akhir ini dilingkungan akademis atau pendidikan penggunaan media pembelajaran yang berbentuk audio-visual bukan merupakan hal yang baru lagi dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik disekolah maupun dirumah, karena audio-visual sekarang ini sudah bukan merupakan barang mewah lagi dan dapat ditemukan hamper di setiap rumah siswa.
Menurut Maksum (2008) media audio-visual adalah media interaktif berupa media dengar dan pandang, dimana media audio visual itu sendiri bias diputar melalui computer dapat menampilkan informasi-informasi berupa teks, gambar, suara. Pembelajaran menggunakan media audio-visual dapat digunakan untuk membantu penyampaian informasi yang sangat sulit dijelaskan melalui lisan dalam menampilkan konsep-konsep biologi, fenomena-fenomena yang terjadi untuk menguasai materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Media audio-visual berpengaruh terhadap perolehan nilai hasil belajar karena memeliki kelebihan, yaitu: (1) media audio-visual merupakan media yang menyenangkan bagi siswa dan memperhatiakn kebutuhan individual meupun kelompok, (2) tayangan media audio-visual mampu mempengaruhi indera pandang dan dengar para siswa, memudahkan pemahaman, serta mampu menghindari konsep pemahaman siswa yang salah, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan ajar alternative dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat digunakan untuk belajar dimana saja tanpa tergantung guru, (3) media audio-visual dapat dilakukan oleh siswa untuk dirinya sendirir serta dapat memperoleh hasil belajar maksimal). Sedangkan kekurangan media audio-visual (video), yaitu: (1) sukar untuk dapat direvisi, (2) relative mahal (Anderson, 1994).
Menurut Anderson (dalam simamora, 2009) kelompok media audio visual yaitu film, vcd, dvd dan video. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Sedangkan audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak. Misalnya, film suara dan video-cassette Asnawir (2002). Menurut Djamarah (2005) media audio visual merupakan media yang mempunyai kemampuan yang lebih baik dari media lain, karena memiliki dua jenis media yaitu yang pertama audio visual diam (suara dan gambar) dan kedua media audio visual gerak (suara dan gambar bergerak) seperti video-cassette. Adanya unsure audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsure visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi. VCD merupakan salah satu media audio visual yang baik digunakan dalam pembelajaran biologi. Pembelajaran biologi dengan media audio visual lebih efektif dalam meningkatakan hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran dengan media mode (Afrozi, 2009).
5.FORMAT MEDIA.
Media merupakan kaategori yang sangat luas yang terdiridari : teks, audio,video, perekayasa,dan orang – orang. Didal;am tiap – tiap kategori ini terdapat banyak jenis format.
Sebuah format media merupakan bentuk fisisk yang didalamnya pesan disertakan dan tampilkan. Format mencangkup misalnya : Papan tulis penenda ( visual dan teks ) , Slide power point, ( teks dan visual ) CD ( suara dan music ),DVD ( video disc ),Multi media computer ( Audio teks dan video )
Masing – masing memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda – beda dalam hal jenis pesan yang dapat direkam dan tampilkan, memilih sebuah media bias menjadi tugas yang rumit, factor – factor yang harus dipertimbangkan meliputi sejumlah besar media dan teknologi yang tersedia, keragaman pembelajar dan banyaknyatujuan yang harus diraih. ( Saron E, Smaldino, dkk, 2011: 7 )
Arsyad ( 2006 ) Pilihan media teknologi antara lain :
Media berbasis telekomunikas
- Telekonferens
- Pembelajran jarak jauh
Media berbasis Mikro proseso
- Computer
- Assisted instruction
- Permainan computer
- Hypermedia ( Vidio) Disc
6. TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM BELAJAR
1.Pemanfaatan teknologi dan media oleh guru
Pada kegiatan pembelajaran teknologi dan media Merupakan dukungan tambahan selama proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru, seperti pembelajaran yang berpusat pada guru dengan menggunakan papan tulis elektronik untuk menampilkan berbagai grafik saat siswa memperkirakan misalnya pertumbuhan penduduk yang sejalan dengan waktu. Diagram untuk menampilkan bagaimana menampilkan bagaimana arti dari sebuah kalimat jika kata – katanya berubah susunannya
Teknologi dan media dalam belajar seperti pada Media pembelajaran MODEL ASSURE
2.Pemanfaatan teknologi dan media oleh siswa.
Pada kegiatan proses belajar mengajar teknologi dan media merupakan suatu cara uantuk memotivasi siswa dan juga untuk meningkatkan hasil belajar, kegiatan yang berpusat pada siswa ini dengan siswa menngunakan media , gura dapat memeriksa , atau mengamati masalah – masalah yang terdapat pada siswa, dan berkomunikasi dengan siswa secara lansung ( individu )Satu persatu, atau berkelompok.
|
BAB.
II.
MODEL ASSURE
MODEL ASSURE
Mengajar dengan menggunakan teknologi dan media MODEL
ASSURE ini dirancang untuk membantu para guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar seperti mata pelajaran Matematika pada SMP Negeri 1 Kerinci kegiatan
ini direncanakan dengan tahapan yang jeleas dan secara efektif dengan memadukan
penggunaan Teknologi dan media diruang kelas.dengan langkah – langah sbb :
A.
Menganalisis Pembelajar (Siswa)
B.
Menyatakan standar dan tujuan
C.
Memilih Strategi , Teknologi Media dan Materi
D.
Menggunakan Strategi, Teknologi dan Media
E.
Mengharuskan Partisipasi Pembelajar (Siswa)
F.
Mengevaluasi dan Merevisi.
A.MENGANALISIS
PEMBELAJAR (SISWA).
(a)
Karakteristik umum siswa.
1. Adalah Umur , Tingkat Kemampuan,
factor Budaya dan social ekonomi. Analisis awal dapat membantu dalam menyeleksi
metode dan media pembelajaran pada SMP negeri 1 Kerinci
Contoh siswa dengan tingkat
ketrampilan membaca dibawah standar tujuan pembelajaran dengan epektif dengan
media non tulis.
Jika siswa tidak bersemangat
terhadap materi pembelajaran adalah suatu masalah pertimbangan menggunakan pendekatan
pembelajaran dengan stimulus lebih tinggi, memberikan siswa sebuah konsep baru
untuk pertama kali membutuhkan media lansung secara konkrit dari pengalaman ,
lebih lanjut siswa biasanya mempunyai dasar yang cukup untuk menggunakan AUDIO
VISUAL.seperti Vidio tape, Compatc ( Vidio ) Disc. atau media presentasi
2.Dengan mempedomani hasil belajar
Siswa seperti Kelas IX A,& B SMP N 1 KERINCI
NO
|
Kelas
|
Jumlah
siswa
|
UMUR
thn
|
Kemampuan
Awal
siswa
(
rata – rata
|
KKMmata
pelajaran
matematika
|
1
|
IX
A
|
34
|
14
– 15
|
60
– 86
|
72
|
2
|
IX
B
|
36
|
14
– 15
|
58
– 82
|
68
|
Dari table diatas ada sebagian
siswa yang tidak tuntas hal ini karna paktor kemaapuan awal, dan paktor ekonomi
social yang mengakibatkan siswa tidak dapai mememnuhi nilai KKM
Sehingga kurang termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran matematika
( b) Kompetensi
Khusus.dan kecakapan Umum
Kompetesi
khusus Adalah pengetahuan atau ketrampilan yang dimiliki oleh siswa,
pengetahuan prasyrat yang dimiliki untuk sebagai pra syarat melanjutkan materi
berikutnya. Ha ini perlu dianalisis oleh guru.
Contoh
: Media pra syarat untuk mempelajari bangun – bangun ruang
Kecakapan Umum, siswa mampu menyimpan
Vidio ( Disc ), serta merespon via komunikasi verbal dan tertulis yang
berkisardari tingkat bawah sampai tingkat atas
( c) Gaya
belajar
Factor
analisis ketiga adalah gaya belajar yang menyangkut sipat psikologi yang berdampak
bagaimana kita menerima dan merespon stimulus yang berbeda , seperti keinginan,
sikap pilihan penglihatan ( Visual ) atau Audio Mendengar.
Menurut
Heinich ( 1996 ) gaya belajar dikategorikan sbb :
1.pilihan
persepsi dan kekuatan
Disini
guru harus menidentivikasi siswa tentang kekuatan atau kebiasaannya dalam
belajar
2.
Kebiasaan memproses Impormasi
Hal ini
bagaimana individual cendrung dalam proses kognetif dari impormasi , siswa
dikelompokkan berdasarkan kebiasaan belajar konkrit.
3.
Faktor Motivasi
Ini
menyangkut keinginan siswa , motivasi internal dan eksternal, motivasi
berprestasi,motivasi social,kompetitif, tugas adalah mengidentifikasi tentang
motivasi siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
4.Faktor
Psikologi
Gaya belajar ini
berdasarkan keadaan kesehatan, kondisi lingkungan yang akan berakibat proses
pembelajaran terjadi secara efektif.
B.
STATE OBJEKTIV ( MENENTUKAN STANDAR dan
TUJUAN):
Langkah kedua Model ASSURE adalah
menentukan tujuan secara spesipik mungkin untuk menentukan tujuan dari
pembelajaran :
1.
AUDIENCE. Yaitu siswa Kelas IX A & B
SMP Negeri 1 Kerinci
2.
BEHAVIOR Yaitu tingkah laku ,setelah
pembelajaran berakhir siswa diharapkan sesuai dengan kemampuannya.dapat
mengetahui, menghitung,menyususn, dan memdefenisikan.
3.
CONDITION Yaitu kondisi yang menyatakan
penyataan dapat di observasi oleh siswa seperti, seperti menentukan volume bangun
ruang kerucut , tabung dan limas
menunujukkannya dalam kehidupan sehari - hari.
4.
DEGREE (Tingkat derajat ) Yaitu dengan
standard an criteria.
-
Tingkat
Standar Kurikulum yang digunakan adalah KTSP yang mengacu
pada BSNP
-
Teknologi
Standarnya adalah Standart teknologi pendidikan bersabasis
Audio visual
5.
Tujuan adalah agar siswa :
-
Memahami konsep matematika
-
Memahami penggunaan Media pembelajaran
-
Memecahkan masalah dala pembelajaran
-
Mengkomunikasikan gagasan ,symbol table
diagram dengan menggunakan media
Dengan
demikian tujuan dari pembelajaran dapat diklasipikasikan menjadi tiga yaitu : Kognetik , afektif dan psikomotor.
C.
MEMILIH STRATEGI, TEKNOLOGI MEDIA DAN MATERI.
Setelah mengidentifikasi siwa menetukan
tujuan berarti telah membuat titik awal ( Pengetahuan, Ketrampilan dan sikap
siswa )dan titik akhir dari pembelajaran pada langkah ini adalah menghubungkan
antara kedua titik atau kedua gambar (
Bidang ) dari bangun ruang dengan memilih metode yang tepat dan format media
kemudian memutuskan materi yang dipilih untuk diimplementasikan
Memilih
strategi ( Metode ) :
Metode yang digunakan adalah metode
penugasan berstruktur untuk untuk melayani siswa dengan gaya belajar yang
berbeda, kegiatan ini ada yang berpusat pada guru dan ada yang berpusat pada
siswa
Memilih
Teknologi atau media
Format teknologi dan media yang
digunakan adalah seperti media fresentasi Power Point, pormat, audio visual,
Vidio ( Disc ) media ini menggambarkan materi matematika seperti VOLUME BAGUN RUANG
Dengan animasi karena Materi bangun – bangun yang sebangun dapat dinyatakan dengan pergerakan ( memiliki
arah ).AUDIO, VIDEO ( Disc ), Komputer Multi Media. Dll.
Mendesain
Materi
Yang paling dasar untuk dipertimbangkan
ketika mendesain materi adalah :
a.Objective ( Tujuan ) artinya apa yang
kita harapkan terhadap siswa dalam pembelajaran.
b.Audience (Siswa) apakah akreteristikm
siswa dalam belajar.
c.Cost ( Biaya )
d.Teknical expertise ( keahlian )
e. Equipment ( keperluan )
f. Facilities ( Fasilitas )
g.Time (Waktu)
D.MENGGUNAKAN
STRATEGI, TEKNOLOGI DAN MATERI
Langkah keempat adalah siswa dan guru
menggunakan media dan materi adapun prosedur menggunakan media dan materi
adalah sbb :
a .
Meninjau
materi
Guru
memilih materi yang tepat untuk siswa sesuai dengan tujuan.
b .
Menyiapkan materi
Guru
menyiapkan dan membutuhkan persiapan untuk menyiapkan media dan materi dalam
proses
belajar mengajar
belajar mengajar
c .
Menyiapkan lingkungan
Guru
menyesesuaikan tempat pembelajaran diruang kelas,labor atau pusat media dengaN
Pasilitas
disusun untuk memudahkan siswa menggunakan media dan memahami materi.
disusun untuk memudahkan siswa menggunakan media dan memahami materi.
d .
Menyiapkan siswa
Guru memberikan garis –
garis besar pada isi pembelajaran.serta bagaimana menghu
bungkan dengan topic
yang dipelajari
e.
Menyiapkan pengalaman pembel;ajaran.
Guru
menyiapkan pengalaman pembelajaran jika pembelajaran berpusat pada guru.dan
jika berpusat pada siswa guru harus berperan sebagai pasilitator membantu siswa
untuk mengeksplorasikan materi , mendiskusikan isi materi, menyiapkan materi
Seperti
lembar aktivitas siswa,, LKS. Dan instrument lainnya.
E. REQUIRE LEARNER
PARTICIPATION (Membutuhkan Partisipasi
Pembelajar)
Guru merealisasikan Partisifasi aktif
dari siswa dalam proses belajar mengajar ( Pembelajaran )
Pada kegiatan ini , guru membuat LKS .
dan AUDIO Visual, VIDIO ( Disc ) dan
Power point dari materi pelajaran matematika, pada modela ASSURE ini siswa
membuat gambar bangun ruang dengan menngunakan media dan dibimbing oleh guru
,partisispasi siswa merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran
F. EVALUATE
AND REVISI ( Evaluasi dan Revisi )
Komponen terakhir dari Model ASSURE
adalah melihat keaktipan dari proses pembelajaran dengan mengevaluasi dan
merevisi . evaluasi dan revisi merupakan komponen yang sangat penting untuk
mengembangkan kualitas pembelajaran dengan tujuan adalah sebagai penilaiain
prestasi siswa dan mengevaluasi media dan metode.
Evaluasi dilakukan dengan penugasan pada
siswa untuk menjawab atau menyelesaikan soal – soal latihan yang diberikan oleh
guru pada proses belajar mengajar berlansung. Dan juga evaluasi dilakukan pada
1.
Ulangan
harian ,
2.
Tengah
semester
3.
Akhir semester.
Penilaian afektif dilakukan pada siswa
disaat proses belajar mengajar berlansung dengan mempedomani indicator
pengamatan anatara lain :
1.
Persiapan siswa dalam PBM ( Kelengkapan
alat, Buku tulis.)
2.
Catatan persiswa ( Kesipulan Materi pelajaran )
3.
Kerja sama siswa
4.
Prilaku , sopan santun
5.
Keaktipan dalam menyellesai soal – soal
latihan
Revisi
dilakukan
mengevaluasi secara keseluruhan dari pencapaianpembelajaran, strategi,
penggunaaan teknologi dan media dengan membandingkan hasil analisis nilai
ulangan dengan komponen penilaian afektif sehingga memperoleh penilaian rata –
rata dari masing masing siswa
KESIMPULAN
:
1.
Model ASSURE adalah pedoman umum dalam
merencanakan secara sistimatis dalam menggunakan media pembelajaran sehingga
pembelajaran berkualitas dan menyenangkan
2.
Model ASSURE memiliki enam langkah
setiap langkah saling berkaitan.
3.
Model ASSURE harus dilsakukan secara
terus menerus dalam siklus tidak berhenti dalam satu siklus siklus pertama
merupakan titik awal untuk memperbaiki siklus berikutnya.
4.
Dengan menggunakan teknologi media dalam
pembelajaran siswa lebih termotivasi dan dapat meningkatkan kualitan belajar
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P
P )
Nama
Sekolah : SMP
Negeri 1 Kerinci
Mata Pelajaran :
Matematika
Kelas / Semester : IX / 1 (Ganjil)
STANDAR KOMPETENSI :
2. Memahami sifat – sifat
tabung, kerucut, dan bola serta
menentukan ukurannya.
KOMPETENSI
DASAR :
2.2. Menghitung luas permukaan dan volume tabung, kerucut dan bola.
ALOKASI WAKTU : 12 jam pelajaran (6 pertemuan).)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama Kedua.
Ketiga keempat , kelima dan keenam.
Setelah
selesai pembelajaran Peserta didik diharap dapat :
1.
Menghitung luas permukaan tabung ,kerucut dan bola
2.
Menghitung volum tabung ,kerucut dan bola
Karakter siswa yang
diharapkan : Disiplin ( Discipline
)
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence
)
Tanggung jawab ( responsibility
)
B. MATERI PEMBELAJARAN
Tabung,kerucut
dan bola
C. METODE PEMBELAJARAN
1.
Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif
2.
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Pemberian Tugas.
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama dan Kedua.
Pendahuluan
-
Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit.
2. Mengingat kembali unsur-unsur tabung,
kerucut
3. Menanyakan materi yang sudah dipelajari
yang belum dipahami.
-
Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Guru menginformasikan metode pembelajaran
yang akan digunakan
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
1 Peserta didik
Tentang jaring-jaring tabung dan kerucut masing-masing kelompok menentukan
rumus luas permukaan tabung dan kerucut.
2. materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
3. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
4. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
5. melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
2. Mendiskusikan dan memperagakan jarring-jaring Tabung
dan Kerucut.
3.memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
4. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
5. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
6. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
3. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan
bahasa yang baku dan benar;
b membantu menyelesaikan masalah;
c memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi;
d memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan
penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.
Pertemuan Ketiga dan keempat.
Pendahuluan
-
Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit.
2. Mengingat kembali unsure-unsur bola.
-
Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2.
Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
1. Peserta didik
Tentang model bola padat dan tabung yang berjari-jari sama dan tinggi tabung
sama dengan diameternya masing-masing kelompok untuk praktek menghitung luas
kulit bola.
2. materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
3. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
4. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
5. melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
2. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
3. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
4. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
5. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan
penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.
Pertemuan kelima.
Pendahuluan
-
Apersepsi :
1. Membahas PR yang sulit.
1. Membahas PR yang sulit.
2.
Mengingat kembali unsure-unsur tabung dan kerucut
-
Motivasi :
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2.
Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
1. Peserta didik
Dapat Melakukan kegiatan untuk menentukan rumus volume tabung ,kerucut.
2. materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
3. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
4. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
5. melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
2. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
3. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
4. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
5. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan
penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.
Pertemuan keenam.
Pendahuluan
-
Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit.
2. Mengingat kembali unsure-unsur bola.
-
Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2.
Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
1. Dengan model belahan bola dan kerucut masing-masing
kelompok melakukan kegiatan untuk menentukan rumus volume bola.
2. materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
3. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
4. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
5. melibatkan
peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis;
2. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif;
3. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
4. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
5. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan
penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik.
E. SUMBER PEMBELAJARAN
Lingkungan
Sumber
lain yang relevan
ALAT/
MEDIA :
- LAP TOP/ LCD
- AUDIO ( Disc )
- Power point
- Audio Visual lainnya.
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk Instrumen
|
Instrumen/ Soal
|
|
·
Menghitung luas
selimut tabung, kerucut, dan bola.
·
Menghitung volume
tabung, kerucut dan bola.
·
Menghitung unsur-unsur
tabung, kerucut dan bola jika volumenya diketahui
|
Tes tertulis
|
Uraian
|
·
Sebuah bola
berjari-jari 10 cm. Hitunglah luas
selimut bola tersebut
·
Sebuah kerucut berjari-jari 5 cm dan
tinginya 12 cm . Hitunglah luas selimutnya
·
Sebuah tabung
jari-jari alasnya 10 cm dan tinggi tabung 30 cm. Berapakah volume tabung
tersebut?
·
Sebuah tabung
volumenya 1540 cm3. Berapakah jari-jari tabung tersebut?
|
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Kerinci.
( Drs. N a f r i z a l )
NIP.19631215 198703 1 010
|
SEMURUP, 4 JANUARI. 2012
Guru Mapel Matematika. ( J e n e p a r S.Pd ) NIP.196601181987031001 |
1 komentar:
kayo padek nian, ajar aku bang...
Posting Komentar