Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Strategi Mengajar

STRATEGI-STRATEGI PENGAJARAN: Memadukan Teknologi dan Media
Presentasi                                         
            Dalam sebuah presentasi sebuah sumber menyajikan, mendramatisasi, atau menyebarkan informasi kepada pemelajar. Seorang guru yang menyajikan presentasi mungkin langsung menjawabnya atau diharuskan menjawab.
Keuntungan:
  1. Menyajikan (hanya) sekali
  2. Strategi mencatat
  3. Sumber informasi
  4. Presentasi siswa
Keterbatasan:
  1. Sulit bagi beberapa siswa
  2. Berpotensi membosankan
  3. Kesulitan mencatat
  4. Kesesuaian umur
Integrasi
            Walaupun tidak selalu diangap sebagai pendekatan pengajaran paling sesuai untuk digunakan, presentasi bisa digunakan dalam cara-cara yang efektif.
Demonstrasi
            Dalam sebuah demonstrasi, para pemelajar melihat contoh nyata atau aktual dari sebuah keterampilan atau prosedur untuk dipelajari. Demonstrasi mungkin direkam dan diputar ulang melauli sarana media seperti video.
Keuntungan:
  1. Melihat sebelum melakukan
  2. Panduan tugas
  3. Penghematan suplai
  4. Keamanan
Keterbatasan:
  1. Tidak langsung dikerjakan
  2. Pandangan yang terbatas
  3. Masalah mengikuti
Integrasi
            Sebagai seorang guru anda bisa menggunakan teknologi dan media untuk membantu anda dengan demontrasi didalam ruang kelas. Anda bisa menyajikan video demonstrasi di depan kelas, memperlihatkannya kepada seluruh kelas dan membahas bersama mereka tentang apa yang mereka lihat.
Latihan dan Praktik
Dalam latihan dan praktik, para pemelajar dibimbing melewati serangkaian latihan praktis yang dirancang untuk menyegarkan kembali atau meningkatkan pengetauan konten spesifik atau sebuah keterampilan baru. Agar efektif, latihan dan praktik harus menyertakan umpan balik untuk memperkuat respons yang benar dan memperbaiki kesalahan yang mungkin dibuat para pemelajar di sepanjang penerapannya. Tujuan dari latihan dan praktik adalah bahwa para siswa akan menguasai atau mempelajari informasi tanpa kesalahan.
Keuntungan:
  1. Umpan balik untuk memperbaiki
  2. Memisah-misah informasi
  3. Praktik yang telah terbentuk
Keterbatasan:
  1. Refentatif
  2. Berpotensi membosankan
  3. Potensi belajar
Integrasi
            Latihan dan praktik umum digunakan untuk tugas-tugas seperti belajar matematika, belajar bahasa asing dan mengembangkan kosakata, biasanya bagus diterapkan untuk metode latihan dan praktik ini.
Tutorial
            Dalam tutorial, seorang tutor –dalam bentuk seorang manusia, piranti lunak komputer atau materi cetakan khusus-menyajikan konten, mengajukan  pertanyaan atau persoalan , meminta respon paar pemelajar, menganalasis respon tersebut, memberikan umpan balik yang tepat dan  menyediakan praktik hingga  para pemelajar menunjukkan level dasar kompetensi.
Keuntungan:
  1. Belajar mandiri
  2. Menukar sendiri kemajuan
  3. Individualisasi
Keterbatasan:
  1. Berpotensi membosankan
  2. Berpotensi membuat frustasi
  3. Berpotensi kekurangan panduan
Integrasi
            Anda mungkin saja, mempertimbangkan menggunakan teknologi dan media sebagai cara menyampaikan tutorial. Banyak program piranti lunak computer dirancang untuk menyampaikan pengajaran kepada siswa. Sebagai misal sistem belajar terpadu (ILS)  merupakam bentuk pengajaran yang ditawarkan di komputer.
Diskusi
            Diskusi adalah pertukaran gagasan dan opini di antara siswa tau guru. Strategi ini bisa digunakan dalam tahap pengajaran dan pembelajaran. Diskusi merupakan cara yang bermanfaat dalam menakar pengetahuan, keterampilan dan sikap dari kelompok siswa sebelum mengakhiri tujuan pengajaran.
Keuntungan:
  1. Menarik
  2. Menantang
  3. Inkklusif
  4. Kesempatan bagi gagasan baru
Keterbatasan:
  1. Berpotensi melibatkan partisipasi terbatas
  2. Terkadang tidak menantang
  3. Tingkat kesulitan
  4. Kesesuaian usia
Integrasi
            Diskusi bisa menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan sebuah topic baru. Beberapa bentuk media lebih kondusif bagi diskusi ketimbang bentuk media lainnya.
Belajar Kooperatif
            Merupakan strategi pengelompokkaan dimana para siswa bekerja sama untuk saling mnedapat keuntungan dari potensi belajar anggota lainnya.
Keuntungan:
  1. Manfaat belajar
  2. Formal atau informal
  3. Kesempatan belajar
  4. Area konten
Keterbatasan:
  1. Keterbatasan ukuran
  2. Berpotensi berlebihan-digunakan
  3. Keterbatasan anggota kelompok
Permainan
            Permainan memberikan lingkungan kompetitif yang didalamnya pemelajar mengikuti aturan yang telah ditetapkan saat mereka berusaha mencapai tujuan pendidikan yang menantang.
Keuntungan:
  1. Keterlibatn
  2. Sesuai dengan hasil
  3. Beragam suasana
  4. Mendapatkan perhatian
Keterbatasan:
  1. Pertimbangan persaingan
  2. Tingkat kesulitan
  3. Mahal
  4. Niat yang salah arah
Simulasi
            Simulasi melibatkan para pemelajar menghadapi situasi kehidupan nyata dalam versi diperkecil. Simulasi memungkinkan praktik realistik tanpa harus mengeluarkan biaya dan resiko.
Keuntungan:
  1. Keamanan
  2. Reka ulang sejarah
  3. Langsung dilaksanakan
  4. Berbagai tingkat kemampuan
Keterbatasan:
  1. Perpresentasi diragukan
  2. Kompleksitas
  3. Suasana yang baru mungkin sulit
  4. Keharusan menanya ulang
Integrasi
            Dalam beberapa simulasi, parasiswa merekayasa model matematis untuk menentukan pengaruh pengubahan variabel tertentu, seperti pengendalian kecepaatan pemain ski dengan tingkat kemiringan.
Penemuan
            Strategi penemuan (discovery) menggunakan pendekatan induktif atau penyelidikan untuk belajar, strategi ini mennyajikan masalah untuk diselesaikan melalui percobaan dan kesalahan (trial and eror).
Keuntungan:
  1. Keterlibatan
  2. Langkah-langkah yang berulang
  3. Kendali siswa atas pembelajaran
Keterbatasan:
  1. Factor waktu
  2. Penyiapan itu penting
  3. Salah paham
Integrasi
            Belajar penemuan dapat menjadi sarana membantu para siswa untuk mendapatkan informasi yang ingin mereka ketahui mengenai topic atau minat tertentu.
Penyelesaian Masalah
            Melibatkan penempatan para siswa dalam peran aktif berhadapan dengan masalah baru yang ditemukan dalam kehidupan nyata.
Keuntungan:
  1. Keterlibatan
  2. Konteks untuk belajar
  3. Tingkat kerumitan
  4. Sulit untuk diciptakan
  5. Kesesuaian usia
  6. Makan waktu
  7. Membutuhkan menayangkan ulang
Integrasi
            Webquest merupakan jenis masalah terstruktur untuk diselesaikan oleh siswa dengan menggunakan internet sebagai salah satu sumber daya untuk mengumpulkan informasi .
Strategi yang berpusat pada guru: Guru merupakan fokusnya, yang bertindak mengarahkan belajar melalui cara-cara yang mengandung tujuan.
Strategi yang berpusat pada siswa: Siswa merupakan fokusnya, yang memimpin dan mengarahkan situasi belajar
Menciptakan pengalaman
  1. Perspektif behavioris
  2. Persfektif kognitivis
  3. Persfektif konstructivis
  4. Persfektif psikologi social
Situasi dan konteks belajar
  1. Pengajaran tatap muka dikelas
  2. Belajar jarak jauh
  3. Campuran
  4. Belajar mandiri berstruktur
  5. Belajar informal tidak berstruktur.


DAFTAR PUSTAKA
Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah. Russel, James D. 2011. Teknologi    Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 16 TAHUN 2007 TANGGAL 4 MEI 2007
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU
A. KUALIFIKASI AKADEMIK GURU
1. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Pendidikan Formal
Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal mencakup kuali-fikasi akademik guru pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak-kanak/RaudatuI Atfal (PAUD/TK/RA), guru sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), guru seko-lah menengah pertama/madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), guru sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), guru sekolah dasar luar biasa/sekolah menengah luar biasa/sekolah menengah atas luar biasa (SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru seko-lah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK*), sebagai berikut.
a. Kualifikasi Akademik Guru PAUD/TK/RA
Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
b. Kualifikasi Akademik Guru SD/MI
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
c. Kualifikasi Akademik Guru SMP/MTs
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
d. Kualifikasi Akademik Guru SMA/MA
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
e. Kualifikasi Akademik Guru SDLB/SMPLB/SMALB
Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (SI) program pendidikan khusus atau sarjana yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
f. Kualifikasi Akademik Guru SMK/MAK*
Guru pada SMK/MAK* atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (SI) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Keterangan: Tanda * pada halaman ini dan halaman-halaman berikutmya, hanya untuk guru kelompok mata pelajaran normatif dan adaptif.
2. Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan
Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang untuk melaksanakannya.
 B. STANDAR KOMPETENSI GURU
Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
Standar kompetensi guru mencakup kompetensi inti guru yang dikembangkan menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan guru mata pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK* sebagai berikut.
STANDAR KOMPETENSI GURU

NO.
KOMPETENSI INTI GURU
KOMPETENSI GURU KELAS
I.
Kompetensi Pedagodik

1
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

1.1 Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.
1.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekoiah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.
1.3 Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.
1.4 Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI.
2
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

2.1 Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI.
2.2 Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI.
2.3 Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis, khususnya di kelas-kelas awal SD/MI.
3
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
3.2 Menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.
3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima mata pelajaran SD/MI.
3.4 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.
3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.
4
Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
4.1 Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran.
4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan.
4.5 Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan ka-rakteristik peserta didik dan lima mata pelajaran SD/ MI untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
4.6 Mengambil keputusan transaksional dalam lima mata pelajaran SD/MI sesuai dengan situasi yang berkembang.
5
Memanfaatkan teknologi in-formasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
6
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal.
6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.
7
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara lisan maupun tulisan.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya.
8
Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI.
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.3 Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrumen.
8.6 Menganalisis hasii penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.
8.7 Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9
Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

9.1 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar.
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.
9.4 Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
10
Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

10.1 Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima mata pelajaran SD/MI.
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.
II.
Kompetensi Kepribadian

1
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

11.1 Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal, dan gender.
11.2 Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
2
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi pe-serta didik dan masyarakat.
12.1 Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi.
12.2 Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia.
12.3 Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
3
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa

13.3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
13.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.
4
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
14.1 Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
14.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri.
14.3 Bekerja mandiri secara profesional.
5
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

15.1 Memahami kode etik profesi guru.
15.2 Menerapkan kode etik profesi guru.
15.3 Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru.
III.
Kompetensi Sosial

1
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskri-minatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
16.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
16.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.
2
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

17.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komuni-tas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif.
17.2 Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.
17.3 Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
3
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

18.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendi-dik, termasuk memahami bahasa daerah setempat.
18.2 Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.
4
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

19.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
19.2 Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara Iisan dan tulisan atau bentuk lain.
IV.
Kompetensi Profesional

1
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
Bahasa Indonesia
20.1 Memahami hakikat bahasa dan pemerolehan bahasa.
20.2 Memahami kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia.
20.3 Menguasai dasar-dasar dan kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
20.4 Memiliki keterampilan berbahasa Indonesia (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis)
20.5 Memahami teori dan genre sastra Indonesia.
20.6 Mampu mengapresiasi karya sastra Indonesia, secara reseptif dan produktif.
Matematika
20.7 Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam konteks materi aritmatika, aljabar, geometri, trigonometri, pengukuran, statistika, dan logika matematika.
20.8 Mampu menggunakan matematisasi horizontal dan vertikal untuk menyelesaikan masalah matematika dan masalah dalam dunia nyata.
20.9 Mampu menggunakan pengetahuan konseptual, pro-sedural, dan keterkaitan keduanya dalam pemecahan masalah matematika, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
20.10 Mampu menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, dan piranti lunak komputer.
IPA
20.11 Mampu melakukan observasi gejala alam baik secara langsung maupun tidak langsung.
20.12 Memanfaatkan konsep-konsep dan hukum-hukum ilmu pengetahuan alam dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari.
20.13 Memahami struktur ilmu pengetahuan alam, termasuk hubungan fungsional antarkonsep, yang berhubungan dengan mata pelajaran IPA.
IPS
20.14 Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, nilai, dan keterampilan IPS.
20.15 Mengembangkan materi, struktur, dan konsep keilmuan IPS.
20.16 Memahami cita-cita, nilai, konsep, dan prinsip-prinsip pokok ilrnu-ilmu sosial dalam konteks kebhinnekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global.
20.17 Memahami fenomena interaksi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kehidupan agama, dan perkembangan masyarakat serta saling ketergantungan global.
PKn
20.18 Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, sikap, nilai, dan perilaku yang mendukung kegiatan pembelajaran PKn.
20.19 Menguasai konsep dan prinsip kepribadian nasional dan demokrasi konstitusional Indonesia, semangat kebangsaan dan cinta tanah air serta bela negara.
20.20 Menguasai konsep dan prinsip perlindungan, pemajuan HAM, serta penegakan hukum secara adil dan benar.
20.21 Menguasai konsep, prinsip, nilai, moral, dan norma kewarganegaraan Indonesia yang demokratis dalam konteks kewargaan negara dan dunia.
2
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
21.1 Memahami standar kompetensi lima mata pelajaran SD/MI.
21.2 Memahami kompetensi dasar lima mata pelajaran SD/MI.
21.3 Memahami tujuan pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI.
3
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

22.1 Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
22.2 Mengolah materi lima mata pelajaran SD/MI secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
4
Mengembangkan keprofesi-onalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

23.1 Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus.
23.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan.
23.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.
23.4 Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
5
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar