Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Perbaikan Nilai Mata Kuliah Media Pembelajaran

 SENIN,  12 Nopember 2012
 Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Dosen : Dr. Indrati Kusumaningrum, M,Pd
MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN 
( Model ASSURE )

 
BAB. I.
TEORI  BELAJAR DAN TEORI MEDIA
 
A.TEORI  TEORI BELAJAR.
1.Teori Behavioristik
Teori Behavioristik mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku
( Budiningsih,2005 : 20 ), belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya dalam hal bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dengan respon. Stimulus adalah apa yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan. Apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa saja yang dihasilkan siswa (respon) harus dapat diamati dan terukur. Factor yang tidak kalah penting adalah factor penguatan (reinforcement). Penguatan adalah apa saja yang dapat memperkuat timbulnya respon. Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu juga bila penguatan dikurangi (negative reinforcement) responpun akan tetap dikuatkan.
Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktivitas mimetic  yang menuntut siswa untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes.. Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan siswa secara individual.
2.Teori belajar kognitif
Teori Belajar Kognetif merupakan aktivitas belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisai perceptual, dan proses internal (Budiningsih, 2005 : 48). Perumusan tujuan pembelajaran, pengemba
ngan strategi dan tujtuan pembelajaran tidak lagi mekanik sebagaimana dalam behavioristik. Kebebasan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar amat diperhitungkan, agar belajar lebih bermakna bagi siswa. Aliran kognitif mementingkan keterlibatan siswa secara aktif dlam belajar. Asumsi dasar teori ini adalah bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan pada dirinya sendiri. Proses belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahap terdiri dari asimilasi, akomodasi, dan equilibrasi (penyeimbangan). Proses asimilasi adalah proses penyatuan atau penginterogasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada. Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Sedangkan proses aquilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi.
3.Teori Sibernetik
Teori Sbernetik mengemukakan bahwa belajar adalah pengolahan informasi. Dalam tori ini, proses belajar mengajar berperan penting, namun yang lebih penting adalah pengolahan sistem informasi. Sistem informasi memudahkan penyampaian materi pembelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Asumsi lain dari teori ini adalah bahwa tidak ada satu proses belajar manapun yang ideal untuk segala situasi dan cocok untuk semua peserta didik, karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi. Teori ini sangat relevan dan menjadi landasan pengembangan multimedia pendidikan.
Salah satu landasan toretis pendidikan modern termasuk CTL adalah teori pembelajaran konstruktivistik. Pendekatan ini pada dasarnya mengemukakan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif pada proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar lebih diwarnai Student Centered dari.pada Teacher Centered. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa, Injury-Based Learning  dan Problem Based Learning  yang disebut sebagai strtegi CTL (University of Washington, 2001) diwarnai Student Centered dan aktivitas siswa (Trianto, 2007).
4.Teori Beban Kognitif
Sweller (2010 : 29) menjelaskan bahwa teori beban kognitif adalah teori pembelajaran yang berdasarkan atas arsitektur kognitif manusia. Arsitektur kognitif yang digunakan oleh teori beban kognitif memiliki basis evolusi. Aspek pertama dari evolusi kognisi manusia yang relevan dengan instruksi keprihatinan dua kategori pengetahuan, yaitu pengetahuan biologis primer dan biologis sekunder. Pengetahuan biologis primer adalah pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai hasil evolusi dari banyak generasi, seperti mendengarkan, mengenali wajah, terlibat dalam hubungn social, dan berbicara dengan bahasa pertama. Sedangkan pengetahuan sekunder adalah pengatahuan yang diperoleh secara cultural, contohnya adalah membaca, dan menulis.
Teori beban kognitif adalah ide bahwa desain pembelajaran harus focus pada upaya mental dan tidak overload karena belajar akan tehambat ketika melebihi kapasitas memori manusia. Proses teraik dalam belajar terjadi dalam kondisi yang selaras dengan arsitektur kognitif manusia. Isi memori jangka panjang adalah strukrtur canggih yang memungkinkan manusia untuk melihat, berfikir, dan memecahkan masalah, daripada sekslompok fakta belajar hafalan. Struktur ini, yang disebut dengan skema, adalah apa yang memungkinkan manusia untuk memperlakukan beberapa elemen sebagai elemen tunggal. Mereka adalah struktur kognitif yang membentuk basisi pengetahuan.
Teori beban kognitif berdasarkan pada ketrbatasan kapasitas memori kerja yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: beban kognitif intrinsic, beban kognitif germane, dan beban kognitif ekstra. Beban kognitif intrinsic adalah beban yang disebabkan kompleksitas dan struktur materi. Beban kognitif germane adalah beban yang didimbas oleh siswa untuk memproses dan memahami informasi yang diberikan, sering disebut juga dengan beban kognitif efektif. Sedangkan beban kognitif ekstra adalah beban kognitif tidak efektif yang berkaitan dengan desain pesan.
B.TEORI MEDIA
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima
(Heinich et.all. 2002). Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi yaitu: guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat difunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujtuan belajar.
Menurut Munadi (2008), media dalam konteks pembelajaran diartikan sebagai bahasa, maka multimedia dalam konteks tersebut adalah multibahasa, yakni ada bahasa yang mudah dipahami oleh indera pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba dan lain sebagainya; atau dalam bahasa lain multimedia pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran berlangsung
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.
1)        Landasan filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Hal ini tidak benar karena dengan adanya berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti “dehumanisasi”..
2)        Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Disamping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, disamping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Sejalan denagn maksud tersebut, perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Pengalaman siswa setiap daerah berbeda sehingga perlu diberikan contoh-contoh yang kontekstual.
Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan kontinu konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat. 
Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan symbol, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner (dalam Heinich, 2002) hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
Kedua, Charles F. Haban (dalam Heinich, 2002) mengemukakan bahwa nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang apling abstrak. Semakin realistic suatu meia, kualitasnya semakin tinggi.
Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbul. 
3)        Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, dan pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk kesatuan komponen-komponen system pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
4)        Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pengguna media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menetukanhasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dennagn karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri. 
1.Fungsi Media Pembelajaran 
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1)   Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film video, atau media yang lain, siswa dapat memperoleh gtambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.2)Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reactor nuklir, dan sebagainya.3)  Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung Karen ukurannya yang tidak memungkinkan, karena terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantara paket siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebagainya.4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.5) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potert, slide, film atau video siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.6)  Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekat7)Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.8) Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dan sebagainya..9) Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.10)    Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya  mesin 4 tak, 2 tak, dan sebagainya.11) Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat. Dengan diagram, bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.12)    Melihat rigkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan).13)    Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak. Dengan siaran radio atau televise ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang professor dalam waktu yang sama.14) Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.  
2.Klasifikasi Media Pembelajaran 
Perangkat media terdiri dari material, equipment, hardware, dan software. Istilah material berkaitan erat dengan istilah equipment dan iastilah hardware berhubungan dengan istilah software. Material (bahan media) adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada audien dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri, seperti transparansi untuk perangkat overhed, film, filmstrip, dan film slide, gambar, grafik, dan bahan cetak. Sedangkan equipment (peralatan) ialah sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau menyampaikan sesuatu yang disimpan oleh  aterial kepada audien, misalnya proyektor film slide, video tape recorder, papan temple, papan flannel, dan sebagainya.
Istilah hardware dan software tidak hanya dipakai dalam dunia computer, tetapi juga untuk semua jenis media pembelajaran. Contoh, jenis pesan yang disimpan dalam transparansi OHP, kaset audio, kaset video, film slide. Software adalah isi pesan yang disimpan dalam material, sedangkan hardware adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang telah dituangkan ke dalam material utntuk dikirim kepada audien. Contoh, proyektor overhead, proyektor film, video tape recorder, proyektor slide, proyektor film strip. 
3.Klasifikasi media pembelajaran 
Media pembelajaran diklasifikasikan berdasarakan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut: (1) Wilbur Schramm, (2) Gagne, (3) Alien, (4) Gerlach dan Ely, dan (5) Ibrahim. (Sanjaya. 2007 : 10). Menurut schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhan. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu (1) liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; (2) liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape; (3) media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan computer dan telepon.
Gagne mengklasifikasikan media tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajarn tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilakubelajar, memeberi kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan member umpan balik.
Menurut Gerlach dan Ely media dikelompokkan berdasarkan cirri-ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, persentasi verbal, persentasi gratis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram, dan stimulasi. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi; media audio; media proyeksi; televise, video, computer. Berdasarkan pemahaman diatas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akanmempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, metode, serta kemampuan dan karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. 
4.Audio Visual dalam Pembelajaran 
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, berkembang pula jenis-jenis media pembelajaran yang lebih menarik dan dapat digunakan baik disekoalah maupun dirumah. Salah satunya adalah media pembelajaran yang berbentuk audio-visual. Pengguanan audio-vsual dapat digunakan sebagai alternative pemilihan media pembelajaran biologi yang cukup mudah untuk dilaksanakan. Hal ini dikarenakan akhir-akhir ini dilingkungan akademis atau pendidikan penggunaan media pembelajaran yang berbentuk audio-visual bukan merupakan hal yang baru lagi dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran baik disekolah maupun dirumah, karena audio-visual sekarang ini sudah bukan merupakan barang mewah lagi dan dapat ditemukan hamper di setiap rumah siswa.
Menurut Maksum (2008) media audio-visual adalah media interaktif berupa media dengar dan pandang, dimana media audio visual itu sendiri bias diputar melalui computer dapat menampilkan informasi-informasi berupa teks, gambar, suara. Pembelajaran menggunakan media audio-visual dapat digunakan untuk membantu penyampaian informasi yang sangat sulit dijelaskan melalui lisan dalam menampilkan konsep-konsep biologi, fenomena-fenomena yang terjadi untuk menguasai materi yang harus dikuasai oleh siswa.
Media audio-visual berpengaruh terhadap perolehan nilai hasil belajar karena memeliki kelebihan, yaitu: (1) media audio-visual merupakan media yang menyenangkan bagi siswa dan memperhatiakn kebutuhan individual meupun kelompok, (2) tayangan media audio-visual mampu mempengaruhi indera pandang dan dengar para siswa, memudahkan pemahaman, serta mampu menghindari konsep pemahaman siswa yang salah, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan ajar alternative dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat digunakan untuk belajar dimana saja tanpa tergantung guru, (3) media audio-visual dapat dilakukan oleh siswa untuk dirinya sendirir serta dapat memperoleh hasil belajar maksimal). Sedangkan kekurangan media audio-visual (video), yaitu: (1) sukar untuk dapat direvisi, (2) relative mahal (Anderson, 1994).
Menurut Anderson (dalam simamora, 2009) kelompok media audio visual yaitu film, vcd, dvd dan video. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Sedangkan audio visual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak. Misalnya, film suara dan video-cassette Asnawir (2002). Menurut Djamarah (2005) media audio visual merupakan media yang mempunyai kemampuan yang lebih baik dari media lain, karena memiliki dua jenis media yaitu yang pertama audio visual diam (suara dan gambar) dan kedua media audio visual gerak (suara dan gambar bergerak) seperti video-cassette. Adanya unsure audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsure visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi. VCD merupakan salah satu media audio visual yang baik digunakan dalam pembelajaran biologi. Pembelajaran biologi dengan media audio visual lebih efektif dalam meningkatakan hasil belajar siswa dibandingkan pembelajaran dengan media mode (Afrozi, 2009). 
5.FORMAT MEDIA. 
Media merupakan kaategori yang sangat luas  yang terdiridari : teks, audio,video, perekayasa,dan orang – orang. Didal;am tiap – tiap kategori ini terdapat banyak jenis format.
Sebuah format media merupakan bentuk fisisk yang didalamnya pesan disertakan dan tampilkan. Format mencangkup misalnya :  Papan tulis penenda ( visual dan teks ) , Slide power point, ( teks dan visual ) CD ( suara dan music ),DVD ( video  disc ),Multi media computer ( Audio teks dan video )
Masing – masing memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda – beda dalam hal jenis pesan yang dapat direkam dan tampilkan, memilih sebuah media bias menjadi tugas  yang rumit, factor – factor yang harus dipertimbangkan  meliputi sejumlah besar media dan teknologi  yang tersedia, keragaman pembelajar dan banyaknyatujuan yang harus diraih. ( Saron E, Smaldino, dkk, 2011: 7 )
Arsyad ( 2006 ) Pilihan media teknologi antara lain :
Media berbasis telekomunikas
-          Telekonferens
-          Pembelajran jarak jauh 
    Media berbasis Mikro proseso
-          Computer
-          Assisted instruction
-          Permainan computer
-          Hypermedia ( Vidio) Disc 

6. TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM BELAJAR
1.Pemanfaatan teknologi dan media oleh guru 
Pada kegiatan pembelajaran teknologi dan media Merupakan dukungan tambahan selama proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru, seperti pembelajaran yang berpusat pada guru dengan menggunakan papan tulis elektronik untuk menampilkan berbagai grafik saat siswa memperkirakan misalnya pertumbuhan penduduk yang sejalan dengan waktu. Diagram untuk menampilkan bagaimana menampilkan bagaimana arti dari sebuah kalimat jika kata – katanya berubah susunannya
 Teknologi dan media dalam belajar seperti pada Media pembelajaran MODEL ASSURE 
2.Pemanfaatan teknologi dan media oleh siswa. 
Pada kegiatan proses belajar mengajar teknologi dan media merupakan suatu cara uantuk memotivasi siswa dan juga untuk meningkatkan hasil belajar, kegiatan yang berpusat pada siswa ini dengan siswa menngunakan media , gura dapat memeriksa , atau mengamati masalah – masalah yang terdapat pada siswa, dan berkomunikasi dengan siswa secara lansung  ( individu )Satu persatu, atau berkelompok.

BAB. II.
  
MODEL ASSURE
Mengajar dengan menggunakan teknologi dan media MODEL ASSURE ini dirancang untuk membantu para guru dan siswa dalam proses belajar mengajar  seperti mata pelajaran Matematika pada SMP Negeri 1 Kerinci kegiatan ini direncanakan dengan tahapan yang jeleas dan secara efektif dengan memadukan penggunaan Teknologi dan media diruang kelas.dengan langkah – langah sbb :
A. Menganalisis Pembelajar  (Siswa)
B. Menyatakan standar dan tujuan
C. Memilih Strategi , Teknologi Media dan Materi
D. Menggunakan Strategi, Teknologi dan Media
E. Mengharuskan Partisipasi Pembelajar (Siswa)
F. Mengevaluasi dan Merevisi.
A.MENGANALISIS PEMBELAJAR (SISWA).
(a) Karakteristik umum siswa.
1. Adalah Umur , Tingkat Kemampuan, factor Budaya dan social ekonomi. Analisis awal dapat membantu dalam menyeleksi metode dan media pembelajaran pada SMP negeri 1 Kerinci
Contoh siswa dengan tingkat ketrampilan membaca dibawah standar tujuan pembelajaran dengan epektif dengan media non tulis.
Jika siswa tidak bersemangat terhadap materi pembelajaran adalah suatu masalah pertimbangan menggunakan pendekatan pembelajaran dengan stimulus lebih tinggi, memberikan siswa sebuah konsep baru untuk pertama kali membutuhkan media lansung secara konkrit dari pengalaman , lebih lanjut siswa biasanya mempunyai dasar yang cukup untuk menggunakan AUDIO VISUAL.seperti Vidio tape, Compatc ( Vidio ) Disc. atau media presentasi
2.Dengan mempedomani hasil belajar Siswa seperti Kelas IX A,& B SMP N 1 KERINCI
NO
Kelas
Jumlah
siswa
UMUR
thn
Kemampuan
Awal siswa
( rata – rata
KKMmata pelajaran
matematika
1
IX A
34
14 – 15
60 – 86
72
2
IX B
36
14 – 15
58 – 82
68
Dari table diatas ada sebagian siswa yang tidak tuntas hal ini karna paktor kemaapuan awal, dan paktor ekonomi social yang mengakibatkan siswa tidak dapai mememnuhi nilai KKM
Sehingga kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika
(        b)   Kompetensi Khusus.dan kecakapan Umum
Kompetesi khusus Adalah pengetahuan atau ketrampilan yang dimiliki oleh siswa, pengetahuan prasyrat yang dimiliki untuk sebagai pra syarat melanjutkan materi berikutnya. Ha ini perlu dianalisis oleh guru.
Contoh : Media pra syarat untuk mempelajari bangun – bangun ruang
       Kecakapan Umum, siswa mampu menyimpan Vidio ( Disc ), serta merespon via komunikasi verbal dan tertulis yang berkisardari tingkat bawah sampai tingkat atas
(         c)    Gaya belajar
Factor analisis ketiga adalah gaya belajar yang menyangkut sipat psikologi yang berdampak bagaimana kita menerima dan merespon stimulus yang berbeda , seperti keinginan, sikap pilihan penglihatan ( Visual ) atau Audio Mendengar.
Menurut Heinich ( 1996 ) gaya belajar dikategorikan sbb :
1.pilihan persepsi dan kekuatan
Disini guru harus menidentivikasi siswa tentang kekuatan atau kebiasaannya dalam belajar
2. Kebiasaan memproses Impormasi
 Hal  ini bagaimana individual cendrung dalam proses kognetif dari impormasi , siswa dikelompokkan berdasarkan kebiasaan belajar konkrit.
3. Faktor Motivasi
Ini menyangkut keinginan siswa , motivasi internal dan eksternal, motivasi berprestasi,motivasi social,kompetitif, tugas adalah mengidentifikasi tentang motivasi siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
4.Faktor Psikologi
Gaya belajar ini berdasarkan keadaan kesehatan, kondisi lingkungan yang akan berakibat proses pembelajaran terjadi secara efektif.
B. STATE OBJEKTIV ( MENENTUKAN  STANDAR dan TUJUAN):
Langkah kedua Model ASSURE adalah menentukan tujuan secara spesipik mungkin untuk menentukan tujuan dari pembelajaran :
1.      AUDIENCE. Yaitu siswa Kelas IX A & B  SMP Negeri 1 Kerinci
2.      BEHAVIOR Yaitu tingkah laku ,setelah pembelajaran berakhir siswa diharapkan sesuai dengan kemampuannya.dapat mengetahui, menghitung,menyususn, dan memdefenisikan.
3.      CONDITION Yaitu kondisi yang menyatakan penyataan dapat di observasi oleh siswa seperti, seperti menentukan volume bangun ruang  kerucut , tabung dan limas menunujukkannya dalam kehidupan sehari - hari.
4.      DEGREE (Tingkat derajat ) Yaitu dengan standard an criteria.
-          Tingkat Standar Kurikulum yang digunakan adalah KTSP yang mengacu pada BSNP
-          Teknologi Standarnya adalah Standart teknologi pendidikan bersabasis Audio visual
5.      Tujuan adalah agar siswa :
-          Memahami konsep matematika
-          Memahami penggunaan Media pembelajaran
-          Memecahkan masalah dala pembelajaran
-          Mengkomunikasikan gagasan ,symbol table diagram dengan menggunakan media
Dengan demikian tujuan dari pembelajaran dapat diklasipikasikan menjadi  tiga yaitu : Kognetik , afektif dan psikomotor.
C. MEMILIH STRATEGI, TEKNOLOGI MEDIA DAN MATERI.
Setelah mengidentifikasi siwa menetukan tujuan berarti telah membuat titik awal ( Pengetahuan, Ketrampilan dan sikap siswa )dan titik akhir dari pembelajaran pada langkah ini adalah menghubungkan antara kedua titik atau kedua gambar  ( Bidang ) dari bangun ruang dengan memilih metode yang tepat dan format media kemudian memutuskan materi yang dipilih untuk diimplementasikan
Memilih strategi ( Metode ) :
Metode yang digunakan adalah metode penugasan berstruktur untuk untuk melayani siswa dengan gaya belajar yang berbeda, kegiatan ini ada yang berpusat pada guru dan ada yang berpusat pada siswa
Memilih Teknologi atau media
Format teknologi dan media yang digunakan adalah seperti media fresentasi Power Point, pormat, audio visual, Vidio ( Disc )  media ini menggambarkan  materi matematika seperti VOLUME BAGUN RUANG Dengan animasi karena Materi bangun – bangun yang sebangun  dapat dinyatakan dengan pergerakan ( memiliki arah ).AUDIO, VIDEO ( Disc ), Komputer Multi Media. Dll.
Mendesain Materi
Yang paling dasar untuk dipertimbangkan ketika mendesain materi adalah :
a.Objective ( Tujuan ) artinya apa yang kita harapkan terhadap siswa dalam pembelajaran.
b.Audience (Siswa) apakah akreteristikm siswa dalam belajar.
c.Cost ( Biaya )
d.Teknical expertise ( keahlian )
e. Equipment ( keperluan )
f. Facilities ( Fasilitas )
g.Time (Waktu)
D.MENGGUNAKAN STRATEGI, TEKNOLOGI DAN MATERI
Langkah keempat adalah siswa dan guru menggunakan media dan materi adapun prosedur menggunakan media dan materi adalah sbb :
a     .       Meninjau  materi
      Guru memilih materi yang tepat untuk siswa sesuai dengan tujuan.
b      .      Menyiapkan materi
     Guru menyiapkan dan membutuhkan persiapan untuk menyiapkan media dan materi dalam proses 
        belajar  mengajar
c      .       Menyiapkan lingkungan
     Guru menyesesuaikan tempat pembelajaran diruang kelas,labor atau pusat media dengaN Pasilitas
      disusun  untuk memudahkan siswa menggunakan media dan memahami materi.
d      .      Menyiapkan siswa
    Guru memberikan garis – garis besar pada isi pembelajaran.serta bagaimana menghu
     bungkan dengan topic yang dipelajari
e.          Menyiapkan pengalaman pembel;ajaran.
Guru menyiapkan pengalaman pembelajaran jika pembelajaran berpusat pada guru.dan jika berpusat pada siswa guru harus berperan sebagai pasilitator membantu siswa untuk mengeksplorasikan materi , mendiskusikan isi materi, menyiapkan materi
Seperti lembar aktivitas siswa,, LKS. Dan instrument lainnya.
E. REQUIRE LEARNER PARTICIPATION  (Membutuhkan Partisipasi Pembelajar)
Guru merealisasikan Partisifasi aktif dari siswa dalam proses belajar mengajar ( Pembelajaran )
Pada kegiatan ini , guru membuat LKS . dan AUDIO  Visual, VIDIO ( Disc ) dan Power point dari materi pelajaran matematika, pada modela ASSURE ini siswa membuat gambar bangun ruang dengan menngunakan media dan dibimbing oleh guru ,partisispasi siswa merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran
F. EVALUATE AND REVISI ( Evaluasi dan Revisi )
Komponen terakhir dari Model ASSURE adalah melihat keaktipan dari proses pembelajaran dengan mengevaluasi dan merevisi . evaluasi dan revisi merupakan komponen yang sangat penting untuk mengembangkan kualitas pembelajaran dengan tujuan adalah sebagai penilaiain prestasi siswa dan mengevaluasi media dan metode.
Evaluasi dilakukan dengan penugasan pada siswa untuk menjawab atau menyelesaikan soal – soal latihan yang diberikan oleh guru pada proses belajar mengajar berlansung. Dan juga evaluasi dilakukan pada
1.      Ulangan harian ,
2.      Tengah semester
3.       Akhir semester.
Penilaian afektif dilakukan pada siswa disaat proses belajar mengajar berlansung dengan mempedomani indicator pengamatan anatara lain :
1.      Persiapan siswa dalam PBM ( Kelengkapan alat, Buku tulis.)
2.      Catatan persiswa ( Kesipulan  Materi pelajaran )
3.      Kerja sama siswa
4.      Prilaku , sopan santun
5.      Keaktipan dalam menyellesai soal – soal latihan
Revisi dilakukan mengevaluasi secara keseluruhan dari pencapaianpembelajaran, strategi, penggunaaan teknologi dan media dengan membandingkan hasil analisis nilai ulangan dengan komponen penilaian afektif sehingga memperoleh penilaian rata – rata dari masing masing siswa
KESIMPULAN :
1.      Model ASSURE adalah pedoman umum dalam merencanakan secara sistimatis dalam menggunakan media pembelajaran sehingga pembelajaran berkualitas dan menyenangkan
2.      Model ASSURE memiliki enam langkah setiap langkah saling berkaitan.
3.      Model ASSURE harus dilsakukan secara terus menerus dalam siklus tidak berhenti dalam satu siklus siklus pertama merupakan titik awal untuk memperbaiki siklus berikutnya.
4.      Dengan menggunakan teknologi media dalam pembelajaran siswa lebih termotivasi dan dapat meningkatkan kualitan belajar


             BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
                           ( R P P )
Nama Sekolah      :  SMP Negeri 1 Kerinci
Mata Pelajaran    :   Matematika
Kelas / Semester  :  IX / 1 (Ganjil)
STANDAR KOMPETENSI : 2. Memahami sifat – sifat tabung, kerucut, dan bola serta
menentukan ukurannya.
KOMPETENSI DASAR     : 2.2. Menghitung luas permukaan dan volume tabung, kerucut dan bola.
ALOKASI WAKTU         12  jam pelajaran (6 pertemuan).)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
  Pertemuan Pertama Kedua. Ketiga keempat , kelima dan keenam. 
Setelah selesai pembelajaran Peserta didik diharap dapat :
1. Menghitung luas permukaan tabung ,kerucut dan bola
2. Menghitung volum tabung ,kerucut dan bola
  Karakter siswa yang diharapkan :        Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
B. MATERI PEMBELAJARAN
Tabung,kerucut dan bola
C. METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif
2. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Pemberian Tugas.
D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama dan Kedua.
Pendahuluan
- Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit.
  2. Mengingat kembali unsur-unsur tabung, kerucut
  3. Menanyakan materi yang sudah dipelajari yang belum dipahami.
- Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 2. Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1 Peserta didik Tentang jaring-jaring tabung dan kerucut masing-masing kelompok menentukan rumus luas permukaan tabung dan kerucut.
2. materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
3. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
4. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
5. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
2. Mendiskusikan dan memperagakan jarring-jaring Tabung dan Kerucut.
3.memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
4. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
5. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
6. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
3. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b  membantu menyelesaikan masalah;
c  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan Akhir
      Dalam kegiatan penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
Pertemuan Ketiga dan keempat.
Pendahuluan
- Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit.
   2. Mengingat kembali unsure-unsur bola.
- Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 2. Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Peserta didik Tentang model bola padat dan tabung yang berjari-jari sama dan tinggi tabung sama dengan diameternya masing-masing kelompok untuk praktek menghitung luas kulit bola.
2. materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
3. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
4. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
5. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
2. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
3. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
4. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
5. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
      Dalam kegiatan penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
Pertemuan kelima.
Pendahuluan
- Apersepsi :
 1. Membahas PR yang sulit.
2. Mengingat kembali unsure-unsur tabung dan kerucut
- Motivasi : 
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Peserta didik Dapat Melakukan kegiatan untuk menentukan rumus volume tabung ,kerucut.
2. materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
3. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
4. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
5. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
2. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
3. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
4. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
5. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
      Dalam kegiatan penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
Pertemuan keenam.
Pendahuluan
- Apersepsi : 1. Membahas PR yang sulit.
  2. Mengingat kembali unsure-unsur bola.
- Motivasi : 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Guru menginformasikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Kegiatan Inti
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Dengan model belahan bola dan kerucut masing-masing kelompok melakukan kegiatan untuk menentukan rumus volume bola.
2. materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
3. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
4. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
5. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
2. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
3. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
4. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
5. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
      Dalam kegiatan penutup, guru:
1. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
2. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
E. SUMBER PEMBELAJARAN
Lingkungan                     
Sumber lain yang relevan                         
      ALAT/ MEDIA :
              - LAP TOP/ LCD
              - AUDIO ( Disc )
              - Power point                      
               - Audio Visual lainnya.
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Indikator Pencapaian   Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·   Menghitung luas selimut tabung, kerucut, dan bola.
·   Menghitung volume tabung, kerucut dan bola.
·   Menghitung unsur-unsur tabung, kerucut dan bola jika volumenya diketahui
Tes tertulis
Uraian
·   Sebuah bola berjari-jari 10 cm.      Hitunglah luas selimut bola tersebut
·    Sebuah kerucut berjari-jari 5 cm dan tinginya 12 cm . Hitunglah luas selimutnya
·   Sebuah tabung jari-jari alasnya 10 cm dan tinggi tabung 30 cm. Berapakah volume tabung tersebut?
·   Sebuah tabung volumenya  1540 cm3. Berapakah jari-jari tabung tersebut?
                                                                                                                       
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Kerinci.
( Drs. N a f r i z a l )
NIP.19631215 198703 1 010

SEMURUP, 4 JANUARI. 2012
Guru Mapel Matematika. 






( J e n e p a r S.Pd ) 
NIP.196601181987031001

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar